الأحد، أغسطس 22، 2010

Berbakti Kepada Orang Tua


Allah telah berfirman di dalam Al-Qur'an, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. A-Isra (17): 23)

Dalam surat yang lain, Dia berfirman, Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. (QS.Luqman (31): 15)

Dan pada ayat sebelumnya Allah SWT berfirman, Bersyukurlah kepada-Ku dan kepadakedua orang tuamu, hanya kepada-Ku kalian kembali. (QS. Luqman (31): 14)

Diriwayatkan dari Ibn Abbas, dia berkata, Barangsiapa bangun pagi dalam keadaan marah kepada kedua orang tuanya, maka dia telah memperoleh dua pintu yang terbuka menuju neraka. Dan barangsiapa sore hari marah kepada kedua orangtuanya, maka dia telah menjalani waktu sore dengan mendapatkan dua pintu terbuka menuju neraka. Dan jika hanya kepada salah seorang dari mereka, makadia memperoleh satu pintu, meskipun keduanya berbuat zhalim kepadanya, meskipun keduanya berbuat zhalim kepadanya, meskipun keduanya berbuat zhalim kepadanya.

Dan dari Abdullah bin Umar ra., dia berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, KeridhaanTuhan terletak kepada keridhaan orang tua, dan kemurkaan-Nya terletak padakemurkaan orang tua. Dan dia juga bercerita bahwa ada seseorang yang datangkepada Nabi SAW dan berkata, Wahai Rasulullah, sungguh aku ingin berjihad! Rasulullah SAW bertanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup?Ya, masih, jawab orang itu.Rasulullah SAW berkata lagi, Maka berjihadlah untuk keduanya.

Wujud dari berbuat baik kepada kedua orang tua bisa berupa pemenuhan apa yangdi butuhkan oleh keduanya, menghindarkan keduanya dari segala bahaya,memelihara dan merawatnya dengan penuh kesabaran dan kelembutan, tidak berlakukasar kepada keduanya, dan tidak menolak permintaan keduanya. Mohonkanlah ampunannya bagi keduanya setiap selesai shalat, jangan membebani dengan hal-halyang melelahkan, jangan meninggikan suara diatas suara keduanya, dan janganpula membantah keduanya selama yang mereka inginkan tidak bertentangan dengansyariat. Artinya, semua perlakuannya kepada orang tua tidak sampai membuatnyameninggalkan kewajibannya; ibadah haji, shalat lima waktu, zakat, penunaian kafarat dannazar. Atau perlakuannya tidak mendorongnya itu tidak mendorongnya melakukan berbagai larangan dan hal-hal haram; berzina, minum minuman keras, membunuh,qadzaf (menuduh berbuat zina tanpa bukti nyata), mengambil hak milik oranglain, baik melalui ghasab maupun pencurian. Hal itu didasarkan pada sabda Rasulullah SAW., Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam berbuat maksiat kepadaAllah. Dan Allah berfirman dalam Al-Qur'an, Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di duniadengan baik. (QS. Luqman (31): 15)

Hadits dan ayat diatas bersifat umum; larangan menaati siapa saja yangmemerintahkan untuk berbuat maksiat atau mengabaikan ketaatan kepada Allah.Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib mengenai seseorang yangdilarang melaksanakan shalat berjamaah oleh kedua orang tuanya, maka Imam Ahmad mengatakan, Tidak ada ketaatan bagi keduanya untuk meninggalkan shalat fardhu.Tetapi jika untuk shalat sunat, maka hal itu dibolehkan, bahkan lebih baik untuk menaati keduanya.

Di antara birr al walidain lainnya adalah menyambung tali silaturahmi padaorang yang menyambung silaturahmi dengan orang tuanya, menjauhi orang yang menjauhi keduanya, marah untuk keduanya seperti marah untuk dirimu sendiri. Danjika muncul kemarahan kepada keduanya, maka ingatlah akan perjuangan keduanya membesarkan, mendidik, membimbing, membanting tulang untuk kepentinganmu, Allah telah berfirman, Dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia Jika engkautidak mengasihi keduanya, maka ketahuilah bahwa engkau terlaknat dan mendapatmurka. Maka bertobatlah kepada Allah jika amarahmu sudah menurun. Dan janganlah engkau melakukan perjalanan bukan untuk suatu hal yang wajib kecuali atas perintah keduanya. Jangan pula berangkat perang kecuali atas izin keduanya.Jangan menyakiti keduanya. Dan sekali-kali jangan memisahkan orang tua darianaknya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW., Allah melaknat orang yang memisahkan orang tua dan anaknya. Jika punya banyak makanan dan minuman,hendaklah engkau mengutamakan yang baik-baik untuk keduanya.

Syaikh Abdul Qadir Jailani

ليست هناك تعليقات: